Nilai Diri Saya

http://etika-pegawai.blogspot.com/2014/05/nilai-diri-saya_9.html.

Moral dan etika

http://etika-pegawai.blogspot.com/2014/05/moral-etika_21.html

Etika dan Etiket

http://etika-pegawai.blogspot.com/2014/05/etika-dan-etiket.html

Kepemimpinan yang Bermutu

http://etika-pegawai.blogspot.com/2014/05/kepemimpinan.html

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 29 Mei 2014

Kepemimpinan yang Bermutu



kepemimpinan

Kepemimpinan adalah kegiatan dalam mempengaruhi orang lain untuk bekerja keras dengan penuh kemauan untuk tujuan kelompok (George P Terry)

Hakekat Kepemimpinan :
kempemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain serta menginspirasi, memotivasi, dan mengarahkan kegiatan untuk mencapai tujuan yg dibangun dan dimiliki bersama.

Etiket dan Kepemimpinan :

Etiket kepemimpinan adalah cara-cara yang dianggap benar secara umum oleh sekelompok atau suatu komunitas masyarakat dalam upaya untuk mempengaruhi orang lain untuk mencapai suatu tujuan bersama yang dimiliki oleh suatu organisasi

nilai-nilai umum etiket :
1.respect (menghargai orang lain)
2.empati (merasakan jadi orang tersebut)
3.kejujuran

contoh teladan bagi setiap orang yg ingin menjadi pemimipin yg paling sukses ialah :
Nabi Muhammad S.A.W. , karena nabi Muhammad S.A.W. memiliki pribadi dan sikap yg sangat baik :
1. Sidik ( Kejujuran)
2 Amanah (Menyampaikan)
3. Adil
4. Fathonah (kecerdasan)
5. Tabligh
6. Ketaqwaan

oleh karena mempunyai sikap yg sedemikian , nabi Muhammad S.A.W. dapat memimpin masyarakat pada Zaman-nya.

Etika dan Etiket



Pengertian Etika dan Etiket :
Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos
(bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat. Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik.

Sedangkan ,Etiket (etiquette) merupakan peraturan sopan santun dalam pergaulan dan hidup bermasyarakat.
*Contoh Etiket :
- Di Indonesia menyerahkan sesuatu harus dengan tangan kanan. Bila dilanggar dianggap melanggar etiket

Etika dan Etiket :
Etika (ethics) berarti moral sedangkan etiket (etiquette) berarti sopan santun. Persamaan antara etika dengan etiket yaitu:
•   Etika dan etiket menyangkut perilaku manusia. Istilah tersebut dipakai mengenai manusia tidak mengenai binatang karena binatang tidak mengenal etika maupun etiket.
•   Kedua-duanya mengatur perilaku manusia secara normatif artinya memberi norma bagi perilaku manusia dan dengan demikian menyatakan apa yag harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Justru karena sifatnya normatif maka kedua istilah tersebut sering dicampuradukkan.

Perbedaan antara etika dengan etiket
:

1. Etiket menyangkut cara melakukan perbuatan manusia. Etiket menunjukkan cara yang tepat artinya cara yang diharapkan serta ditentukan dalam sebuah kalangan tertentu.Etika tidak terbatas pada cara melakukan sebuah perbuatan, etika memberi norma tentang perbuatan itu sendiri. Etika menyangkut masalah apakah sebuah perbuatan boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan.
2.  Etiket hanya berlaku untuk pergaulan.Etika selalu berlaku walaupun tidak ada orang lain. Barang yang dipinjam harus dikembalikan walaupun pemiliknya sudah lupa.
3. Etiket bersifat relatif. Yang dianggap tidak sopan dalam sebuah kebudayaan, dapat saja dianggap sopan dalam kebudayaan lain.Etika jauh lebih absolut. Perintah seperti “jangan berbohong”, “jangan mencuri” merupakan prinsip etika yang tidak dapat ditawar-tawar.
4.   Etiket hanya memadang manusia dari segi lahiriah saja sedangkan etika memandang manusia dari segi dalam. Penipu misalnya tutur katanya lembut, memegang etiket namun menipu. Orang dapat memegang etiket namun munafik sebaliknya seseorang yang berpegang pada etika tidak mungkin munafik karena seandainya dia munafik maka dia tidak bersikap etis. Orang yang bersikap etis adalah orang yang sungguh-sungguh baik.



Rabu, 21 Mei 2014

Moral dan Etika







Pengertian Moral

    Moral berasal dari bahasa Latin mores yang berarti adat kebiasaan. Moral selalu dikaitkan dengan ajaran baik buruk yang diterima umum atau masyarakat. Karena itu adat istiadat masyarakat menjadi standar dalam menentukan baik dan buruknya suatu perbuatan.

Berbagai definisi atau pengertian moral telah dikemukakan sebagai berikut :

  1. Hal yang mendorong manusia untuk melakukan tindakan yang baik sebagai “kewajiban” atau “norma”
  2. Sarana untuk mengukur benar tidaknya tindakan manusia
  3. Kepekaan dalam pikiran, perasaan dan tindakan dibandingkan dengan tindakan-tindakan lain yang tidak hanya berupa kepekaan terhadap prinsip-prinsip dan aturan-aturan (Helden, 1997 & Richard, 1971)
  4. Pandangan tentang baik dan buruk, benar dan salah, apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan manusia (Atkinson, 1969)

Pengertian Etika
    Etika adalah sebuah tatanan perilaku berdasarkan suatu sistem tata nilai suatu masyarakat tertentu, Etika lebih banyak dikaitkan dengan ilmu atau filsafat, karena itu yang menjadi standar baik dan buruk itu adalah akal manusia. Jika dibandingkan dengan moral, maka etika lebih bersifat teoritis sedangkan moral bersifat praktis. Moral bersifat lokal atau khusus dan etika bersifat umum.

“Ibarat sepeda motor, moral ialah buku petunjuk bagaimana kita harus memperlakukan sepeda motor, sedangkan etika memberikan pengertian tentang struktur dan teknologi sepeda motor
Kesimpulan

    Etika perlu dibedakan dari ajaran moral. Ajaran moral ialah ajaran-ajaran, wejangan-wejangan, khotbah-khotbah, patokan-patokan, kumpulam peraturan dan ketetapan, yang diperoleh secara lisan atau tertulis tentang bagaimana manusia arus hidup dan bertindak agar menjadi manusia yang baik. Sumber langsung ajaran moral ialah pelbagai orang dalam kedudukan yang berwenang, misalnya orang tua, guru/dosen, pemuka masyarakat dan agama, atau secara tidak langsung dari tulisan para bijak.

    Etika bukan suatu sumber tambahan bagi ajaran moral, melainkan merupakan filsafat atau pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan moral. Etika adalah sebuah ilmu, bukan suatu ajaran, sehingga mempunyai tingkatan yang berbeda. Yang mengatur bagaimana kita harus hidup adalah ajaran moral. Etika berkaitan dengan pengertian mengenai mengapa kita harus mengikuti ajaran moral tertentu, atau bagaimana sikap kita yang bertanggungjawab terhadap pelbagai ajaran moral. Etika berusaha untuk mengerti mengapa atau atas dasar apa kita harus hidup menurut norma-norma tertentu. Sekian tulisan dari saya mungkin bermanfaat saya juga mengambil banyak referensi dari sribd.com sebagai acuan.

Jumat, 09 Mei 2014

Nilai Diri Saya


Nilai dalam diri adalah sesuatu yang saya yakini dan mempengaruhi tingkah laku saya dalam kehidupan sehari – hari. Saya menemukan banyak nilai – nilai yang ada di masyarakat melalui perjalanan hidup bersama mereka. Nilai – nilai tersebut bersifat subjektif, meskipun beberapa diantaranya bersifat universal. Dari beberapa nilai – nilai tersebut akhirnya saya menemukan tiga nilai yang paling mempengaruhi saya saat ini.

Nilai pertama yang saya miliki adalah pengetahuan dan keingintahuan. Rasa ingin tahu itu merupakan nilai yang saya pegang dengan erat karena kaitannya dengan ilmu pengetahuan. Sangat penting untuk memiliki rasa ingin tahu dalam diri kita, sebab hal itu merupakan modal untuk beradaptasi dalam kehidupan. Setiap saat kita selalu ingin tahu hal yang baru, hal tersebut berimbas pada kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kita rasakan saat ini. Saya selalu ingin tahu dengan segala hal, oleh sebab itu saya tidak cepat puas terhadap ilmu yang sudah saya miliki saat ini dan ingin terus mendapatkan ilmu baru.

Nilai kedua yang saya miliki adalah rasa menghargai terhadap alam. Alam adalah tempat kita tinggal dan berinteraksi didalamnya. Hubungan yang baik dengan alam perlu tercipta agar terjalin rasa harmonis antara manusia dengan alam. Saya mulai menyadari pentingnya menghargai alam sedari di sekolah dasar. Saat itu saya mendapat mata pelajaran geografi yang membahas tentang hutan – hutan di bumi. Guru saya menerangkan bahwa alam tempat kita tinggal sudah banyak terjadi kerusakan yang penyebabnya adalah manusia sendiri. Sejak saat itu mulai tumbuh rasa menghargai saya terhadap alam dengan cara tidak merusak atau mengganggunya. Alam adalah bagian dari hidup manusia, jika alam telah rusak maka hidup manusia pula telah rusak itulah menurut saya.

Nilai ketiga yang saya miliki adalah waktu untuk berefleksi. Setelah melakukan suatu hal, perlu adanya instropeksi untuk mengevaluasi yang telah kita lakukan. Saya merupakan seseorang yang selalu menganalisis apa yang telah dilakukan. Hal itu merupakan bahan pelajaran bagi saya di masa yang akan datang. Refleksi diri merupakan cerminan pribadi yang rendah hati karena dirinya siap menerima berbagai feedback. Saya akan gembira jika mendapat feedback dari apa yang telah saya lakukan. Tidak hanya feedback dari orang lain saja, saya sering menilai mengenai diri sendiri karena orang yang paling mengenal saya adalah diri saya sendiri.

Hal–hal diatas merupakan penjelasan mengenai nilai–nilai yang saya miliki. Berbagai nilai tersebut merupakan latar belakang saya dalam melakukan sesuatu. Nilai yang saya miliki terkadang berbenturan dengan realita yang ada, jika hal itu terjadi saya tetap menjunjung nilai–nilai yang saya yakini karena bagi saya nilai itu bersifat subjektif. Saya sadar bahwa seseorang perlu memiliki prinsip dalam hidup untuk menuntunnya menjalani kehidupan bermasyarakat. Prinsip tersebut dibentuk melalui nilai–nilai yang saya dapatkan melalui pengalaman–pengalaman di masa lalu.


Kamis, 08 Mei 2014

Welcome

Welcome To my SImply blog :)